Hal inilah yang dilakukan oleh Andrew Grinter dan Lee Spencer-Michaelsen, duet kreatif dari Australia.
Agar mendapat panggilan wawancara, mereka menggunakan pendekatan yang berbeda dengan menyandera Executive Creative Director (ECD) dari beberapa agensi periklanan besar.
Creative Ransom, uploader GrinterSpencer
Aksi yang terkesan nekat ini mereka namai "The Creative Ransom". Yah sebenarnya tidak menyandera secara harafiah (terlalu ekstreme), tapi mereka menyandera nama beberapa ECD tersebut, nama domain. Duet kreatif ini membeli nama domain yang cocok dengan nama beberapa ECD yang kurang beruntung ini. Dan menyanderanya sebagai tebusan.
Mereka kemudian mengirimkan surat permintaan tebusan ke ECD. Dan bisa ditebak , permintaan mereka adalah ingin bertemu dengan para ECD.
Waw! Mungkin ini perasaan ECD, sama dengan perasaan penulis saat melihat video ini. Cara yang sangat kreatif dan efektif. Dari beberapa situs, melaporkan Andrew Grinter dan Lee Spencer-Michaelsen akhirnya diterima DTDigital (Bagian dari Ogilvy, Melbourne).
Menariknya lagi, aksi ini mereka dokumentasikan dalam bentuk video yang menjadi Case Studies. Campaign "The Creative Ransom" menjadi online portfolio dan bisa dilihat pada website Andrew Grinter dan Lee Spencer-Michaelsen yang beralamat di grinterspencer.com. Meskipun sudah mendapat pekerjaan, bisa jadi campaign ini menjadi Self-Promotion mereka, dan bisa menarik agency-agency lain untuk merekrut mereka. Walau begitu penulis yakin, mereka tetap akan berkreasi dengan eksperiment-eksperiment baru yang menarik lainnya, terus mengepakkan sayap. Burung yang Kreatif!
A forest bird never wants a cage - Henrik Ibsen
sumber:
grinterspencer.com/9945/448317/folio/the-creative-ransom
1 comments:
Assalamualikum...
Wah, jadi mereka melamar kerja dgn cara menyandera ECD masing-masing perusahaan yg ingin mereka lamar gitu maksudnya?
Apa dalam prosesnya gak dilaporkan polisi dulu itu?Hehehe
Post a Comment