Pada interview pertama ini, saya berkesempatan untuk berbincang dengan teman lama, teman waktu SMA, yaitu @AndinRahmana . Walau dibilang teman, sebenarnya kami cuma sesekali bercengkerama, karena saat itu kebetulan terlibat bersama dalam project sekolah :) Yah, tak lama kemudian kami lulus, dan melanjutkan hidup kami masing-masing ;)
Sampai pada tahun 2011, saya dan Andin tidak sengaja bertemu di Linimasa. Saat itu kami tengah sama-sama mengikuti kompetisi iklan #Adwar yang merupakan rangkaian acara @PekanKomunikasi festival komunikasi tahunan dari UI.
Nah, Andin rahmana saat ini tengah menempuh Studi Ilmu Komunikasi di UGM dan tergabung dalam komunitas periklanan mahasiswa, di UGM, DeADline.
Berikut adalah interview online dengannya
1. Halo Andin Rahmana, pertama-tama bisa perkenalkan diri dulu ke pembaca? dan aktifitas apa saja yang saat ini dijalani?
Hehe, halo semua! Saya Andin Rahmana. Jenis kelamin laki-laki. Nggak usah ditanya kenapa namanya Andin tapi cowok, karena udah banyak yang tanya gitu, sampe bosen jawabnya, haha.
Sekarang ini sedang menjalani kuliah di semester 6, Ilmu Komunikasi UGM. Selain kuliah yang sudah cukup selo (baca : santai) sekarang, menjalankan sebuah perusahaan kecil yang bergerak di bidang webdesign, tergabung di komunitas periklanan mahasiswa DeADline UGM sebagai Sultan (pengganti jabatan ketua, hehe), ikutan juga nimbrung sebagai social media specialist di DeADline Agency, mengurus media dan public relation di Forum For Indonesia, jadi tim hura-hura di komunitas marinyanyi dan bekerja sebagai digital media di salah satu radio terkemuka di Jogja, sebut saja Swaragama FM. Eh kesebut :p
2. Sejak kapan mulai "nyemplung" di dunia periklanan? Bisa ceritakan awal mulanya?
Nah, ini yang seru, hehe. Kalau ditanya mulai kapan suka dunia periklanan, jawabannya dari kecil. Sejak TK, aku udah suka buat mantengin iklan-iklan yang ada di TV, terus menyanyikan jingle-nya. Kebiasaan ini kebawa sampai ketemu sama teknologi bernama internet, yang memfasilitasi aku untuk download jingle-jingle iklan itu, yang akhirnya jadi playlist di winamp-ku setiap hari. Nggak cuma jingle sih sebenernya, tapi juga konsep dan detailnya.
Nah ternyata setelah masuk komunikasi UGM, yang tadinya aku masuki cuma karena aku suka ngomong, disediakan konsentrasi khusus untuk Iklan, lengkap dengan Ekskul Iklannya, yang namanya deADline itu tadi. Dan dengan ketemu orang-orang yang sama-sama suka iklan, mulai belajar tentang iklan sampai ikut kompetisi, aku seperti menemukan duniaku disini. #ihik
3. Sekarang di Deadline UGM @deAD_UGM? bisa ceritakan sedikit tentang Deadline?
Ya, seperti dijelaskan diatas, aku sekarang tergabung di deADline UGM sebagai Sultan, karena jabatan ketua is too mainstream. Nggak tahu kenapa mereka milih aku, haha.
Jadi DeADline ini adalah komunitas mahasiswa dimana anak-anak komunikasi UGM bisa lebih banyak belajar iklan dari para senior, dosen, yang lalu bisa dipraktekan untuk sekedar latihan atau ikut kompetisi. Setiap minggu kita berkumpul untuk membahas apa yang sedang hangat sekarang di dunia periklanan, belajar bersama mulai dari konsep, teknik, art, copy, dan perkembangan model iklannya sendiri yang sudah mulai bergeser trennya ke digital. Komunitas mahasiswa periklanan ini sendiri ada banyak, misalnya ada Bohlam di Atmajaya Jogja, KostrAD di UIN Jogja, AirBrand yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.
Karena tuntutan zaman (asek), maka kami memilih untuk membuka satu sub bagian dari deADline, yaitu deADline Agency, dimana kita memang menangani klien komersial, jadi sekalian melatih para mahasiswa ini menghadapi dunia profesional. Tentunya tarifnya nggak setinggi agency beneran, tapi kan buat kita mahasiswa ini, yang penting portfolio dan pengalamannya :)
Personil DeADline UGM, Andin Rahmana (tengah). image credit: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEt-gyqwN6NVfOSNd6buSn5EsltLD0E9JXYsEXBHLvLNHQqnZf5CcsAZfqmJkt-4qP6OgFBecGMuEU4Jt7l4J8OV1sjfG-5Smj3_hRZpBqdWegYEq12z0p3Or9J43uBP4vveoKGJLNnxk3/s680/banner.jpg
4. Apa pendapat Andin mengenai perkembangan komunitas periklanan mahasiswa saat ini, jika dilihat mulai banyak yang menunjukkan taringnya melalui berbagai festival iklan?
Periklanan mahasiswa Indonesia makin ngehits! Setiap tahun makin banyak karya-karya keren yang menembus festival iklan nasional bahkan internasional. FYI, agency of the year Pinasthika 2009 aja dimenangkan oleh komunitas periklanan dari UMY Jogja. Bahkan Bohlam dari Atma Jogja sudah bisa menembus Top 10 Agency Nasional di Citra Pariwara 2007. Beberapa jempolan juga ada yang masuk shortlist D&AD dan Young Cannes. Menurutku yang penting tinggal keberlanjutan dan kemampuan untuk terus berkembang aja sih, tapi so far so good, bahkan to good to be true #opotoh.
5. Apa pendapat Andin mengenai festival iklan/kreatif yang saat ini banyak di Indonesia?
Bagus lah tentu saja! Dimana lagi kita bisa menemukan wadah untuk berkarya dan berkompetisi? Dengan banyaknya festival iklan / kompetisi iklan ini, para mahasiswa yang punya passion di periklanan ini bisa terus mengasah kemampuannya untuk jadi yang nomor satu. Jalan bebas hambatan untuk masuk ke agency nasional juga terbuka lebar buat para pemenang festival iklan ini. Jadi, kesempatan sudah banyak, kurang apa lagi untuk jadi motivasi berkarya sebaik-baiknya?
6. Pasti ada dong projek yang paling menarik yang pernah dikerjakan? Bisa ceritakan mengenai projek tersebut?
Emmm, kalau saat ini project yang paling menyenangkan sih ketika deADline Agency mendapatkan tantangan dari sebuah produk cemilan lokal di Jogja yang sebenarnya produknya bagus, tapi tinggal bagaimana komunikasi pemasarannya yang dibenerin. Sebut saja Bakpia *piiipp*. Nah sebagai agency baru yang merasa punya kemampuan dan pengalaman banyak padahal enggak juga, ini menjadi menarik karena klien yang dihandle pun udah beneran. Kalau ada yang salah, ya nama klien yang tercoreng. Dan inipun nggak bisa main-main.Tapi justru tanggung jawab itu yang seru, bagaimana kita bekerja sekreatif mungkin, dengan segala batasan yang ada karena kita udah menyangkut public places, bukan lagi presentasi di kelas. Dan hasilnya, sampai sekarang klien tersebut mempercayakan solusi komunikasi pemasarannya ke kita dan perkembangan brand awareness produknya pun cukup baik. Semua senang lah istilahnya :)
7. Menurut kamu apa yang paling menyenangkan dari dunia iklan?
Iklan itu unik dan manipulatif! Bikin iklan itu bukan seperti bikin makanan yang kalau resepnya diikuti, pasti rasanya bakal sama, yaitu enak. Perlu pendekatan tersendiri dalam berkomunikasi terhadap suatu kelompok, perlu mengenal mereka lebih dekat lewat riset, lalu menerjemahkannya dalam proses brainstorming yang bikin muka kusut tapi girangnya setengah mati kalau udah nemu ide yang menurut kita oke banget. Singkatnya, prosesnya itu lho!
8. Apa ada hal yang tidak menyenangkan, ketika di dunia periklanan? Jika ada sebutkan?
Satu hal paling tidak menyenangkan di dunia periklanan menurutku, atau paling tidak menurut kami di DeADline adalah deadline itu sendiri. Haha.
Budaya di dunia iklan, atau lebih tepatnya di komunitas / agency kami yang lebih suka bekerja mepet-mepet deadline, padahal klien sukanya "brief hari ini deadline kemarin". Begitupun kompetisi iklan, deADline itu nyebelin. Oh iya, resiko untuk saling curi-curian ide juga rawan. Namanya ide kan nggak bisa kita kasih copyright. Begitu kesebut, ide itu jadi milik publik. Semua orang bisa pakai untuk project pribadi mereka masing-masing. Yang punya ide tinggal garuk-garuk kepala aja.
9. Pertanyaan ringan, Menggambar atau Menulis?
Wah, pertanyaan ringan tapi sulit ini. Keduanya aku suka, tapi kalau harus memilih, aku pilih menulis. Seperti halnya kalau bikin iklan, aku memposisikan diriku di copy. Padahal nggak bagus-bagus amat juga copynya. Tapi lebih nggak bagus lagi kalau bikin art, haha. Sok nyeni tapi ga bisa bikin. :p
9. Pergi ke kafe atau pergi naik gunung?
Kalau ini lebih gampang.. Jelas Kafe lah! Aku bisa dibilang sebagai anak rumahan yang suka kenyamanan, dibandingkan harus keluar dan berjuang diluar sana. Duduk, diam, mengetik, dan memperkosa laptop untuk mengerjakan sesuatu yang lebih dari apa yang dia bisa kerjakan. Oh iya, sambil minum chocolatte. Sambil dengerin musik. Andin banget :)
10. Adakah iklan/campaign favorit? Bisa sebutkan?
Waduh, apa ya? hehe..
Aku suka nggak fokus kalo liat banyak iklan bagus, pengennya suka semua, haha.
Mungkin kalau aku bisa pilih salah satu, yaitu adalah salah satu print ad dari campaign Nike yang Just Do It
Copynya adalah : "Yesterday, you said tomorrow. Just do it.". Itu menurutku brilian! Sangat menusuk kedalam sanubari umat manusia saat ini. Haha.
Image credit: http://www.wopp.biz/images/c19b84c7ba61c09c13264336a5ddef2a.png
Oh iya, ada lagi! Untuk level nasional, aku suka banget iklan buatannya bohlam, mereka memberinya judul High Five. Coba tonton sendiri dan temukan dimana serunya.
Upload by AdityaOetama, http://www.youtube.com/watch?v=PhctrgWx-gE
11. Apa ada tokoh periklanan baik di Indonesia maupun di dunia yang menjadi influence untuk terus berkreasi saat ini?
Pungkas Riandika! Coba cek dia di @pungkas. Menurutku dia sangat inspiratif, berawal dari mahasiswa yang punya passion di periklanan, dan kemudian dia berhasil menembus panggung Pinasthika dan Citra Pariwara. Karya-karyanya brilian, sampai saat ini. Salah satunya ya High Five yang aku sebutin diatas itu. Meskipun dia nggak lulus sampai sekarang (maaf ya bang pung, harus ku sebutin :p), tapi dia sudah kemana-mana. Di Pinasthika, jabatannya sekarang adalah Executive Director, dan hubungan antara petinggi-petinggi periklanan di Indonesia sudah sangat baik. Tidak berhenti berkarya, dengan kualitas yang luar biasa. Itu kalimat tepat menggambarkannya.
Oh iya, lupa. Sekarang dia jadi Manager Google Business Groups untuk region Jogja. *geleng-geleng kepala*
12. Apa target yang ingin dicapai kedepan?
Lebih banyak terjun ke dunia advertising, lebih fokus di digitalnya. Punya agency digital tentu saja goal besarnya. Memadukan antara copy dan art serta dunia digital itu serunya dua kali lipat dibandingkan cuma bikin print ad / radio ad / uncon. Doakan semoga cepat tercapai ya twips, hehe.
13. Ada ADvice yang ingin disampaikan kepada pembaca? khususnya yang saat ini ingin terjun juga di periklanan?
Wah, macak senior aja nih pake ngasih ADvice, hehe. Jangan cepat puas dan terus belajar aja sih. Belajar - berkarya. Belajar - berkarya. Kata ayah Djito Kasilo, senior Strategic Planner di Indonesia, percuma adalah Ide yang tidak dieksekusi dengan baik. Atau Eksekusi yang baik tapi idenya buruk. Belajar dan latihan terus untuk menghasilkan ide yang oke, dan kalau memang nggak bisa bikin eksekusi yang bagus, gandeng lah partner untuk melengkapi dirimu. Kita diciptakan berbeda-beda untuk saling melengkapi bukan? hehe. Nggak usah malu untuk memulai dan belajar, karena semuanya juga masih belajar. Ikuti aja terus festival periklanan dimana-mana. Kalah itu biasa. Dan yang terakhir, jangan mudah jatuh cinta pada ide pertama.
14. Terima kasih Andin Rahmana, sudah bersedia di wawancara! :)
Sama-sama mas den. Aku nggak pede nih kalau menyertakan gambar / karya, hihi. Cek di deadugm.blogspot.com aja ya... Ada beberapa iklan radio yang aku unggah disitu. Salam pariwara!
0 comments:
Post a Comment